Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

BEL YANG SUCI

Seorang anak muda bertanya secara menyentuh hati seperti ini: “sebagian orang-orang suci mengalami penderitaan yang hebat sekali. Mahatma Gandhi ditembak, Nelson Mandela dipenjara lebih dari seperempat abad, Bunda Teresa hidup di tengah penderitaan kota Kalkuta, apakah untuk menjadi suci harus melewati penderitaan mendalam?”. Penulis buku “Sejarah Tuhan” Karen Armstrong menulis jelas sekali. Di zaman keemasan dulu, orang-orang suci bercakap-cakap dengan Tuhan seperti manusia bercakap-cakap dengan manusia. Nabi Abraham di tradisi Yahudi, Arjuna di Hindu adalah sebagian contoh manusia yang bercakap-cakap dengan Tuhan. Tapi kita tidak lagi hidup di zaman keemasan, kita hidup di zaman kapak. Di zaman ini, semua orang suci dimurnikan dan disempurnakan jiwanya melalui penderitaan mendalam. Itu sebabnya Yesus disalib, Nabi Muhammad dikejar-kejar oleh suku Kuraisi, YM Dalai Lama kehilangan negerinya tatkala beliau berumur lima belas tahun. Pemandangan di kelas-kelas meditasi juga serupa.